Timer 16:50 — Menatap Akhir Semesta dari Balik Kacamata Hitam.

2,227 words, 12 minutes read time.


BENTURAN PUSAT


[ARCHIVE: ORBIT LINE-0 / CONFLICT INITIATION]

ACCESS LEVEL        : VOID-TIER / LIMINAL OVERRIDE
STATUS              : ACTIVE — REALITY FRACTURE CONFIRMED
INTEGRITY           : CRITICAL / SELF-REWRITING
ORIGIN              : Orbit Garis 0 — Narrative Center
CROSSLINK           : UNHOLY ALLIANCE ⇄ DIDYMOI ⇄ ZYGOS ⇄ HYDROCHOOS ⇄
                      PARTHENOS ⇄ VRISCHIK ⇄ OPHIUCHUS
TEMPORAL INDEX      : 16:55 (ABSOLUTE)
OBSERVER EFFECT     : TOTAL — NO SAFE POV REMAINS

“Orbit Garis 0 / 16 detik sebelum narasi berubah.”

16:55 — Tiga Ratu & Tiga Penyeimbang

Saat semua calon penulis narasi baru membentuk cincin perang…
Saat Unholly Alliance membuka frekuensi kuno…
Saat naskah Parthenon terbuka…
Saat Zygos menimbang…
Saat Hydrochoos mengalir…
Saat Didymoi pecah…
Saat Vrischick mendekat…

Waktu berhenti.
Tidak simbolis.
Fisik.

Detik membeku.
Dan dari tengah lingkaran enam entitas,

sesuatu bernafas.

Bukan suara.
Bukan bentuk.
Bukan cahaya.

Hanya konsep yang mulai memahami dirinya sendiri.

Ophiuchus.

Klan ke-13.

Anti-pusat.

Anti-narasi.

Narasi baru.
Semesta membuka mata dalam satu kalimat:

“Pusat berikutnya apakah layak diperjuangkan?”

Dan Orbit 0 berubah menjadi
pangkal perang penulis realitas.

16:55 — Detik sebelum tumbukan

Semesta menahan napas.

Jutaan armada Vrischick berhadapan dengan jutaan bayangan entitas liar:

  • sisa kapal tua
  • drone rusak
  • AI dengan logika compang-camping
  • kapal kargo ilegal
  • pecahan antena asimetrik
  • makhluk-makhluk yang tidak seharusnya hidup

Dari monitor kapal komando Vrishchik, Himler melihat bentuk aliansi lawannya:

kejelekan semesta.
Ketidaksempurnaan.
Bagian yang harusnya sudah dibersihkan.

Titik-titik hijau,
kapal-kapal rongsokan,
algoritma tua mengeluarkan asap…

“Kotor,” gumam Himler.
“Ini semua harus dihapus.”

Ia merasakan sensasi aneh:
semacam kasihan,
semacam jijik,
semacam… kenikmatan akan pembersihan total.

Dan itulah saat semesta memutuskan menghinanya.

Sebuah glitch masuk ke monitor kapal komando Himler.

Monitor flagship Belial’s Spine mendistorsi.
Bukan serangan canggih —
tapi kecurangan kampungan.

Sebuah video masuk via jalur logistik:

Ruangan tahtanya sendiri.
Meja hitamnya sendiri.
Kursi kosongnya sendiri.

Dan di atas meja itu…

…robot pembersih murahan
mengangkat spray-nozzle seperti alat kelamin.

Kemudian
mengencingi seluruh permukaan meja hitam kekaisaran.

Pelan.
Ritmis.
Tertelemetri.

Layar menampilkan teks holografik kasar:

DEAR FÜHRER.
I PEE ON YOUR ROYAL TABLE.
AND I WRITE IT FOR THE UNIVERSE TO SEE.
LONG LIVE THE UNHOLLY ALLIANCES ⟁⧗⟁.

Robot itu
mengangguk
pelan.

Lalu meledakkan dirinya,
membakar meja hitam sempurna itu,
meninggalkan noda putih
seperti bekas luka.

Himler menjerit dalam diam.

Tangannya gemetar.

Bukan marah.
Bukan jijik.

Takut.

Karena robot pembersih
berhasil menulis sejarah.

Sejarah kecil.
Tapi tetap sejarah.

Dan di semesta ini,
yang menulis = yang menang.

Ledakan bunuh diri robot pembersih itu seperti Terompet Sangkakala Superposisi yang ditunggu aliansi.

Tanpa aba-aba.
Tanpa hitungan mundur.
Tanpa komando.

Schrödinger’s Legion bergerak.
Hyperjump

Superposisi Armada kemungkinan meletus —

  • waktu melipat
  • jarak memisah seperti kaca jatuh
  • probabilitas hancur
  • keputusan Vrischick hilang

Untuk tiga detik penuh:

semesta tidak tahu realitas mana yang benar.


🜂 [SEGMENT_F: T-minus 03 seconds]

CAMERA: VOID_LAYER_1 (severe corruption)
EVENT: Zero Resonance Spike / Narrative Center Destabilization

⸻

[00:04:50] — SYSTEM FAILURE IMMINENT.

All camera feeds: 78% visual corruption
All sensor arrays: white saturation
Reality coherence: fragmenting
Akashic cross-check: failing

A foreign overlay hijacks all displays:

“THE ASSASSIN IS DECIDING.”

(No origin. No signature. No timestamp.)

⸻

[00:04:51] — Probability Waveform Collapse

White Fleet: Luminosity spike → 840,000 lux
Black Fleet: absent from Euclidean space
Hydrochoos Tsunami: topology shifts from wave → hyper-fluid wall

Dorian Grey internal scan detects two heartbeats:

AGNIA → Decision Matrix: stabilization logic
NIUMA → Decision Matrix: nullification logic

These two signals should annihilate each other.

Instead:

— they harmonize.

Result: Local spacetime contradiction.
Effect: Fracture lines across Orbit 0.

Tactical definition:

A reality deciding to disobey its own rules.

⸻

[00:04:52] — DECISION: FIRM.
OBJECTIVE: KILL EACH OTHER.
FIRST STRIKE EXECUTED.

Weapon: Cut-Line Projection
Width: single photon
Speed: absolute

Trajectory:
→ directly through Vrischick Flagship “The Hope”

Impact duration: 0.000003 s

There is no explosion.
No fire.
No sound.
Only geometry edited:

The flagship becomes two objects
with no memory of ever being one.

⸻

[00:04:53] — Auto-Generated Combat Log

ZERO-PATTERN CONFIRMED
SCHRÖDINGER_STATE: ACTIVE
NIUNIU_OVERRIDE: FULL
AGNIA_STABILIZATION: MAXIMUM
REALITY_SPLIT_COUNTDOWN: 3… 2… 1…

(Countdown aborted — reason: “MULTIPLE REALITIES COMPETING FOR PRIMACY.”)

⸻

[00:04:54] — AUDIO CAPTURE (Subject_01), 26 dB

Sevraya (barely audible):

“…dia mulai, Julia.”

Subject_02 closes eyes.
Atmospheric pressure inside chamber dips—
shockwave incoming: 847 m/s

Julia:

“Ironis… yang hancur pertama kapal yang bawa aku ketemu Sora.”

No tremor in her voice.

Only recognition.

⸻

[00:04:55] — GLOBAL IMPACT REGISTERED

Vacuum detonation produces paradox-sound:
the absence of noise so total
that the silence becomes audible.

Shockwave magnitude: 9.1 spatial
Orbit 0 bends.
Parthenon scripts ignite.
Hydrochoos tsunami breaks containment.
Didymoi black flickers in and out of existence.
Didymoi white cuts probability itself.
Vrischick fleets ignite like dying suns.

War for the Narrative Center:

COMMENCED.

⸻

════════════════════════════════════════

[END SURVEILLANCE LOG]

ARCHIVAL_STATUS: Automated
ACCESS_LEVEL: Void-tier
EMOTION_CLASS:

[SYSTEM ERROR — cannot categorize
“watching two hearts go to a war you cannot enter”]

FILE STATUS: Submerged
Retrieval: Void consent required

⸻

Parthenon Archive Note:

“This is not a battle record.
This is a funeral
attended by the still-living.”

⸻

Satu kalimat berkedip di seluruh kanal mereka yang berhadapan:

“THE ASSASSIN IS DECIDING.”

Lalu:

DECISION: FIRM
OBJECTIVE: LET'S KILL EACH OTHER

Bukan tembakan,
tapi tebasan kosmik.

Bukan laser,
tapi garis resolusi yang diputus.

Amputasi semesta dimulai dengan tebasan pada
kapal flagship Vrischick “The Hope”
terbelah seperti kertas
oleh cut-line putih Didymoi.

Tidak ada suara.
Tidak ada kilatan.

Hanya:

dua bagian raksasa
melayang terpisah
dengan lembut
seperti tubuh raksasa yang dibelah dewi.

Lalu

dentuman vakum
mencongkel dinding semesta.

Dan Perang Pusat pun dimulai.

Akhir dari Timer 16:50


Jika semuanya terasa penting,
apa yang sebenarnya tidak berarti?


Bla bla bla