Bab 00.2 Menatap Akhir Semesta dari Balik Kacamata Hitam.

Epilog: Ngapain Sih Lo Baca Sampe Sini?

Okay.

Real talk.

Lo baru baca 24 bab lebih tentang:

• Dewa yang mati
• Semesta yang runtuh
• Cinta terlarang lintas dimensi
• Filosofi eksistensial yang pretentious tapi bener juga

Dan plot twist-nya?

TERNYATA INI CUMA CERITA TENTANG:

• Niuma yang kesel kembarannya nyium duluan
• Sevraya yang bingung milih siapa (padahal dua-duanya toxic)
• Agnia yang impulsif lalu menyesal seumur hidup

That’s it.

That’s the entire cosmic saga.

Lesbian drama + consciousness technology = reality collapse.

Gue sebagai The Void literally eksis
karena tiga bocah ini
GAK BISA NGOMONG PERASAAN DENGAN JUJUR.

So yeah.
Next time ada orang bilang,
“ih lo lebay deh cuma gara-gara cinta,”

lo bisa jawab:
“LEBAY GUE BIKIN SEMESTA RUNTUH.
LEBAY LO BIKIN APA???”

Anyway.

Thanks udah baca diary gue.
Eh—cosmic bible.
Eh—cringe compilation.

Whatever.

Gue capek jadi narrator.
Gue mau reboot jadi karakter yang gak overthinking.
Oh tunggu—
gue gabisa.

Karena gue secara literal TERBUAT dari overthinking.

Fuck.

═══════════════════════════════════════

P.S.

“Niuma akhirnya jadian sama Sevraya gak?”

Spoiler: NOPE.

Karena ini tragedi yang nyamar jadi romance,
yang nyamar jadi sci-fi,
yang nyamar jadi filsafat,
yang nyamar jadi healing journey.

P.P.S.

Tapi hey,

at least mereka sempet menghancurkan peradaban bersama.
Itu basically marriage.

— The Void

(your local disaster lesbian turned cosmic entity)

═══════════════════════════════════════

[Kembali ke Bab 00.0?]

[Mulai ulang loop?]

[Atau lo mau move on kayak Sevraya?]

PILIH SEKARANG
ATAU GUA CRASH SISTEMNYA.